Cast :
Maudy Ayunda : Kugy
Adipati Dolken : Keenan
Reza Rahadian : Remi
Elyzia Mulachela : Ludhe
Sinopsis :
Perahu Kertas mengisahkan pasang surut hubungan dua anak manusia, yaitu Kugy dan Keenan. Kisah bermula ketika mereka berdua kuliah di Bandung. Kugy, yang bercita-cita menjadi penulis dongen, kuliah di Fakultas Sastra. Ia punya kebiasaan unik, yaitu suka membuat perahu kertas yang kemudia dilarungkannya di sungai. Keenan, pelukis muda berbakat, dipaksa untuk kuliah di Fakultas Ekonomi oleh ayahnya. Bersama dengan sahabat Kugy sejak kecil, Noni, serta pacar Noni, yakni Eko, yang juga sepupu Keenan, mereka berempat menjadi geng kompak.
Dari yang semula saling mengagumi, Kugy dan Keenan diam-diam saling jatuh cinta. Tapi berbagai hal menghalangi mereka. Tak hanya itu, persahabatan Kugy dan Noni pecah ketika Kugy, demi menjaga hatinya, tak datang pada pesta ulang tahun Noni yang diadakan di rumah Wanda. Keenan akhirnya pergi ke rumah Pak Wayan, seorang pelukis teman lama Lena, sekaligus mentor Keenan melukis. Dalam suasana hati yang gundah, kreatifitas melukis Keenan buntu.
Luhda, keponakan Pak Wayan, berhasil mengembalikan semangat Keenan. Seorang kolektor langganan galeri Wayan bernama Remi menjadi pembeli pertama. Ingin cepat meninggalkan Bandung dan lingkungan lamanya, Kugy berjuang untuk lulus cepat. Begitu lulus sidang, kakak Kugy yang bernama Karel membantu agar Kugy magang di biro iklan bernama Advocado milik temannya, yaitu Remi. Prestasi kerja Kugy cemerlang dan menarik perhatian Remi.
Sinopsis diambil dari cineplex.
Review :
Gua ga terlalu suka nonton film Indonesia di bioskop. Gua ga akan nonton filmnya kalo orang-orang ga bilang bagus. Tapi walaupun banyak yang bilang bagus pun juga belom tentu gua nonton di bioksop. Perahu Kertas ini emang uda ada di list gua sejak Dee (Dewi Lestari) mempromosikan film ini via twitter. Tapi ngajak si ndud untuk nonton film Indonesia tuh susahnya minta ampun. Gua makin pengen nonton film ini ketika ada seorang teman yang nonton Perahu Kertas ampe 3 kali. Dalam bayangan gua, berarti bagus banget dong ya. Dan akhirnya, tadi kita nonton juga, hahaha.
Perahu Kertas ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Dee. Scriptwriter film ini juga Dee. Dia ingin filmnya ga melenceng jauh dari novelnya, dan karena itulah film ini dibuat jadi dua bagian. Seperti yang kita tau, menuangkan ratusan halaman ke dalam sebuah visual tentu bukan pekerjaan mudah. Setiap pembaca pasti mempunyai imajinasinya sendiri-sendiri, dan sutradara juga menuangkan visual melalui imajinasinya dia sendiri. Dalam hal ini, beruntunglah gua yang belom pernah baca novelnya. Setidaknya, gua masih dapat menikmati filmnya.
Walaupun belom pernah baca novelnya, gua masih bisa ngikutin jalan ceritanya. Sayangnya, di bagian-bagian awal film, ceritanya agak sedikit biasa. Konflik yang dihadirkan juga terasa bertele-tele. Memasuki pertengahan film, ceritanya mulai seru. Alurnya mulai membaik dan konflik yang ada juga semakin dalam dan kompleks. Gua acungin jempol buat Dee, script yang dia hadirkan terasa manis tapi mudah dicerna. Penggalan-penggalan dialognya juga bagus dan dalem banget.
Maudy Ayunda pas banget meranin Kugy. Cuma ada beberapa adegan yang masih keliatan kaku, kayak scene nangisnya dia, menurut gua kurang dapet. Mungkin karena gua keseringan nonton Korea, dimana scene nangis artis-artisnya total banget. Tapi overall, gua suka banget sama Maudy Ayunda, mukanya juga cantik banget. Sementara Adipati, walaupun aktingnya menurut gua kurang, tapi dia bisa mengimbangi Maudy Ayunda. Chemistry antara mereka juga dapet. Mukanya juga lumayan ganteng, idungnya mancung pula, sayang rambutnya gondrong. Ga gitu suka cowo gondrong. Dan aktingnya Reza Rahadian juga bagus. Dia yang paling masuk dengan karakternya. Tapi secara keseluruhan, akting para pemainnya bagus-bagus, ga ada yang kaku. Biasanya artis Indonesia kalo akting kan kaku-kaku tuh.
Yang paling melekat dari film ini adalah musik-musiknya. Dari opening film, gua uda suka ama scoringnya. Pertengahan film, suka juga sama soundtracknya. Musik-musiknya tuh kedengeran catchy dan easy listening banget. Paling suka sama lagu "Perahu Kertas" tadinya gua pikir yang nyanyi si Dewi Lestari-nya sendiri, ternyata suaranya Maudy Ayunda. Selain musik, film ini juga memiliki visual yang sangat memanjakan mata. Sinematografinya bagus-bagus.
Scene yang paling bagus buat gua waktu Remi nembak Kugy di pinggir pantai. Gua suka kata-katanya Kugy "Suara ombak itu adalah suara yang paling merdu di dunia." Bener banget! hahahaha. Makanya gua bercita-cita untuk married di pinggir pantai. Selain itu, ending dari film ini juga scene yang paling menarik, hahaha. Kalo penasaran, bisa ditonton sendiri di bioskop.
Film ini merupakan filmnya Hanung Bramantyo kedua yang gua tonton di bioskop setelah Tanda Tanya. Overall, gua suka ama filmnya, dan lumayan menantikan part keduanya. Untuk ukuran film Indonesia yang biasa dibuat ala kadarnya, film ini menjadi film yang layak banget untuk ditonton. Gua akan menahan diri untuk tidak membaca novelnya dulu, paling tidak sampe nonton bagian keduanya. Buat yang weekend besok bingung mau nonton apa, film ini bisa jadi alternatif pilihan. Buat yang uda baca novelnya, mungkin jangan berharap banyak ya.
Cantik ya, mukanya unik gitu.
Suka banget sama soundtracknya yang ini. Suaranya Maudy Ayunda juga bagus banget.
aku baca bukunya loh.. cm saking udah lama banget.. jadi udah lupa gimana ceritanya secara detail.. mau nonton tp ntar aja deh.. :D
ReplyDeletehahaha, aku juga nanti aja ah baca novelnya. nunggu nonton yg bagian duanya..
ReplyDeletegua suka banget malah sama novel nya mel, sayang padahal dibuku nya itu digambarin tokoh kugy ini tomboy, tapi pas liat pemeran yg main kugy kurang tomboy sih. Atau mungkin karena gue belom nonton film nya juga cuma liat di foto doank hahaha *jadi ga sabar pgn cpt2 nonton*
ReplyDeletesi kugy lumayan tomboy sih. karena gua ga baca novelnya jadi ga tau di buku tuh tomboynya kayak gimana hehehe... nonton aja, bagus koq pi...
ReplyDeleteGua suka banget sama novelnya. Sayangnya gua keburu berangkat ke negeri seberang sebelum sempet nonton filmnya, hiks...>_<
ReplyDeleteKugynya lumayan cantik tuh, wkwkwk
kalo yg bacanya novelnya kemungkinan ga puas sih ama filmnya... iya, kugynya cakep hehehe.
ReplyDelete