Cast :
Jung Yu Mi : Kim Ji Young
Gong Yoo : Jung Dae Hyun
Sinopsis :
Kim Ji Young has one of the most common female names for people her age. She works at PR agency. Kim Ji Young gets married and has a daughter. So she can raise her daughter, Kim Ji Young quits her job. She leads an ordinary life up to this point. Suddenly, Kim Ji Young begins to talk like her mother, her older sister, and other people. She seems possessed by other people. What happened to her?
Sinopsis diambil dari asianwiki.
Review :
Sekarang mari kita bahas filmnya. Tema yang diangkat di film ini dekat banget sama kehidupan pasangan muda. Karena itulah gua berasa relate banget sama ceritanya. Bukan karena gua depresi trus bisa tiba-tiba berubah jadi orang lain, tapi karena pergumulan gua dan Kim Ji Young tuh hampir mirip. Buat Kim Ji Young, kehadiran anak merubah kehidupannya. Dia harus meninggalkan pekerjaannya dan menjadi ibu rumah tangga. Sama kayak gua, kehadiran Emily merubah semuanya. Dan puncaknya beberapa bulan lalu, dimana gua harus meninggalkan beberapa pekerjaan gua dan full ngurusin anak-anak di rumah. Makanya begitu selesai nonton suami bilang, "Aku ngeliat Kim Ji Young tuh kayak ngeliat kamu" cuma bedanya dese lebih kinclong walaupun mukanya keliatan lecek, hahaha.
Tapi permasalahannya si Kim Ji Young ini bukan cuma sekedar dia ibu rumah tangga yang kangen pengen kerja, melainkan ada banyak faktor yang akhirnya bikin dia jadi depresi. Dan faktor terbesar adalah budaya patriarki yang cukup kuat di Korea. Buat mereka, anak laki-laki ga boleh mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tapi yang gua suka dari film ini adalah sikap yang ditunjukkan oleh suaminya Kim Ji Young. Dia mau bantuin istrinya ngurusin anak, sama halnya kayak suami gua yang mau bantu mandiin atau kasih makan anak-anak. Dan ga cuma itu, dia juga peduli pada kesehatan mental Kim Ji Young.
Alurnya sendiri ga bertele-tele, dan akting pemainnya juga bagus-bagus. Kalo akting oppa Gong Yoo mah ga usah diragukan lagi ya, tapi kali ini dia bisa bermain pas sesuai porsinya, dan bisa mengimbangi aktingnya Jung Yu Mi yang juga bagus. Pemain-pemain lainnya juga sama, semuanya bisa berakting dengan baik. Dan kali ini gua bener-bener fokus sama ceritanya, jadi ga begitu memperhatikan sinematografi atau scoringnya. Tapi layaknya film Korea pada umumnya, semuanya bisa ngeblend jadi satu tontonan yang menarik. Endingnya juga gua suka banget, dan membuka pemikiran bahwa depresi itu merupakan suatu penyakit. Ga boleh dianggap sepele, dan harus segera diobati.
Begitu selesai nonton, gua sempet nyeletuk ke suami....
"Yang nonton banyak juga ya"
"Pasti dipaksa nonton sama istrinya. Cuma perhatiin, mana ada bapak-bapak yang sendirian, semuanya digandeng sama istrinya"
Hahahaha.
Jadi ibu-ibu yang belom nonton, ajaklah suami-suaminya ke bioskop buat nonton film ini. Supaya mereka paham kalo peranan suami tuh penting banget supaya istrinya tetap waras.
wkwwk... gw juga sama kayak Seno nih. merasa sayang kalo ntn drama di bioskop. selain itu juga merasa bersalah ninggalin anak buat ntn film drama.. entah kenapa kalo ntn film Marvel gw rela ninggalin anak di rumah ahhahaa.. tp review nya pada bilang bagus ya. jd penasaran pengen ntn..di rumah aja tpi nya wkwkwk
ReplyDeletegua juga sayang sih, tapi ini kebetulan ada promo jadi ayok deh hahahaha...
Delete