15 April 2020

Bersyukur Ketika Karantina

Uda hampir sebulan kita menjalani self quarantine demi memutus mata rantai virus Corona. Gimana rasanya? Kewarasan gua mulai di ujung tanduk. Hahahaha. Gua mulai rindu antar jemput Jayden sekolah, rindu ngajar, rindu nongkrong sendirian di mall ketika Jayden lagi les gambar, dan yang paling penting, gua rindu pergi berduaan doang sama suami.

Sejujurnya selama masa karantina ini quality time gua sama suami agak berkurang. Walaupun dia pulang lebih awal, tapi seringnya dia ketiduran setelah nidurin Jayden. Malah kadang-kadang dia tidur lebih dulu sebelum Jayden tidur, dan ujung-ujungnya gua juga yang harus nidurin Jayden. Padahal satu-satunya waktu berdua suami ya setelah anak-anak tidur. Mau dibangunin juga kadang ga tega, karena belakangan ini dia lebih sering berangkat subuh. Tapi kadang gua pengen cerita banyak setelah seharian berkutat sama urusan anak-anak. Makanya gua mulai coba nulis blog lagi, biar tetap waras selama #dirumahaja. Hahahaha.

Demi supaya blog ini isinya ga keluhan melulu, gua mau nulis beberapa daftar yang bikin gua bersyukur masih dalam keadaan baik. Walaupun sekarang situasinya penuh tekanan, tapi setidaknya masih ada hal-hal baik di hidup gua. Ini juga sekaligus jadi self reminder ketika gua merasa depresi.

1. Keluarga dalam keadaan sehat.

Jujur gua uda ga pernah baca berita lagi, dan uda ga update lagi tentang apapun yang berhubungan dengan Corona. Jadi gua ga tau sekarang uda berapa yang positif, dan uda berapa yang meninggal. Daripada tau terus jadi stress sendiri, mending ga tau sama sekali deh. Tapi sebulan ini gua uda mendengar kabar meninggalnya beberapa orang gara-gara Covid-19, dan rasanya sedih banget. Makanya gua bersyukur keluarga gua baik yang di Jakarta maupun yang di Banyumas, semuanya dalam keadaan sehat. Dalam kondisi seperti ini, ternyata sehat itu menjadi satu kemewahan tersendiri.

2. Suami masih bisa kerja.

Walaupun kerjaan suami ga bisa work from home, tapi setidaknya gua bersyukur dia masih punya pekerjaan. Karena di luar sana ada banyak orang yang hatinya lagi ketar-ketir menunggu nasib pekerjaan mereka selanjutnya. Apalagi rakyat kecil yang dirumahkan tanpa penghasilan, manalah mereka mikirin Corona, bisa makan hari ini aja uda bagus. Jadi bersyukur suami masih bisa bekerja dengan baik. Awalnya emang kami sempet ketar-ketir karena produksi roti yang menurun, tapi Tuhan memang selalu kasih jalan. Walaupun penjualannya ga setiap hari bagus, tapi setidaknya gua masih bisa menghasilkan uang selama #dirumahaja.

3. Akses internet.

Dengan diliburkannya sekolah dan murid-murid dihimbau untuk belajar di rumah, otomatis akses internet sangat diperlukan. Bersyukur kami masih punya akses internet yang baik. Kadang lemot-lemot dikit sih, tapi setidaknya masih okelah daripada ga ada sama sekali. Dan dengan adanya internet, Jayden jadi bisa melepas rindu dengan miss dan teman-teman sekelasnya lewat aplikasi zoom.

4. Masih bisa makan enak.

Ini bener-bener hal yang paling gua syukuri banget. Beberapa hari lalu suami pergi ke tukang tambal ban karena ban mobil kami kempes. Dia cerita kalo penghasilan si tukang tambal ban ini menurun drastis. Akibatnya dia jadi makan apapun yang bisa dimakan. Waktu si suami dateng, kalo ga salah dia lagi marut singkong buat makan malam. Di saat gua masih bisa makan 3x sehari dan bahkan nyetok makanan, di luar sana ada orang-orang yang uda bagus hari ini bisa makan, ga peduli enak atau engga.

Poin keempat inilah yang akhirnya membuat gua untuk mencoba berbagi, salah satunya berbagi roti manis untuk para tenaga medis. Kenapa untuk mereka? Karena kalo denger cerita dari temen-temen yang dokter, nasib tenaga medis ini miris banget. Bantuan dari pemerintah sangat minim, dan malah barang-barang seperti APD dan masker mereka dapat dari sumbangan orang-orang. Walaupun gua cuma kasih roti, tapi setidaknya itu bisa membantu menambah semangat mereka dalam melawan pandemi ini.

Gua tentu ga sendirian, tapi ada beberapa teman-teman juga yang ikut membantu menjadi donatur. Banyak atau sedikit itu relatif, tapi setidaknya kami punya keinginan untuk ikut membantu. Buat para pembaca yang mau ikut bantu, bisa hubungin gua di nomor yang ada di gambar ya.


Tadi pagi gua kirim 100 roti manis melalui @goodsforgood.id untuk kemudian mereka kirimkan ke rumah sakit. Jumlahnya memang ga banyak, tapi mudah-mudahan bisa mendukung tenaga medis dalam bekerja.

Pada akhirnya gua cuma berharap semoga badai ini cepat berlalu, supaya semua aktivitas bisa kembali normal, dan perekonomian kembali pulih. 

4 comments:

  1. lagi gini emang jadi saat yang tepat untuk bersyukur dan beramal ya mel...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ko, saat2 ini kayak gini ternyata banyak hal yang bisa kita syukuri ya...

      Delete
  2. Lanjutkan, Mel, berbagi rasa syukur itu adalah hal yang indah banget, dan bikin kita juga merasa bahagia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya le, bener banget. dengan berbagi syukur kita jadi berasa happy...

      Delete

Your comments make me happy. Thank you ^___^

< > Home
Powered by Blogger.
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.